Pembuat Nama Miqo'te

Selama Zaman Embun Beku Tanpa Akhir, ketika lautan membeku dan perjalanan melaluinya menjadi mungkin, masuknya fauna asing ke pantai Eorzea, diikuti oleh suku-suku berburu. Keturunan suku-suku tersebut sekarang kita kenal sebagai Miqo'te. Sejak itu, Miqo'te telah terpecah menjadi dua klan yang berbeda - Pencari Matahari di siang hari dan Penjaga Bulan di malam hari. Kedua klan memiliki indera penciuman yang sangat baik dan kaki yang kuat, yang dikembangkan sebagai hasil dari evolusi panjang yang terkait dengan gaya hidup berburu dan predator. Jumlahnya relatif sedikit - mereka menganut gaya hidup kelompok tertutup dan cenderung menghindari kontak dengan ras lain. Banyak dari mereka menjalani gaya hidup terisolasi, bahkan jika mereka tinggal di kota-kota padat penduduk.

Meskipun kehadiran mereka di wilayah Eorzea kecil dibandingkan ras lain, Miqo'te mudah dibedakan dengan telinga besar mereka yang menonjol dan ekor kucing yang gelisah. Nenek moyang mereka pertama kali tiba di wilayah tersebut selama Zaman Embun Beku Tanpa Akhir di Era Umbral Kelima, melintasi lautan beku untuk mencari satwa liar untuk diberi makan. Naluri untuk mempertahankan wilayah mereka telah membawa banyak dari mereka ke gaya hidup terpencil. Pria, misalnya, berhati-hati dalam berhubungan dengan orang lain. Pencari Matahari yang memproklamirkan diri adalah klan siang hari dari ras Miqo'te. Kecintaan mereka pada hari yang hangat dan cerah meliputi semua aspek budaya mereka, seperti halnya penghormatan mereka yang jelas kepada Azeyma the Warden, dewi matahari. Relatif sedikit di Eorzea, beberapa dimasukkan ke dalam kehidupan sehari-hari ras lain di kota pelabuhan Limsa Lominsa. Yang lain telah memilih wilayah Gurun Sagolii sebagai rumah mereka.